PRAKTIKUM I
A.
Judul
Praktikum
Penentuan
Massa Atom Relatif Mg dan Penentuan Rumus Suatu Hidrat
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mempelajari
suatu cara sedeharna penentuan massa atom relatif unsur.
2. Menentukan
rumus suatu hidrat.
C.
Dasar
Teori
1.
Penentuan Massa Atom Relatif Mg
Massa atom suatu unsur
didefinisikan sebagai massa atom unsur itu dibandingkan dengan massa atom lain
yang dipakai sebagai standard. Berdasarkan atas perjanjian internasional pada
tahun 1961, digunakan skala massa atom yang didasarkan isotop karbon = 12. Pada
dewasa ini, massa atom suatu unsur ditentukan dengan metode spektrofhotometri
massa. Di laboratorium, dapat ditentukan massa atom relatif Mg. Jika diketahui
massa atom relatif oksigen = 16; maka dari MgO yang terbentuk dapat dihitung
massa atom relatif Mg. (Modul Praktikum Kimia Dasar :2014)
Menurut Dalton , massa atom adalah
sifat utama unsur yang membedakan satu unsur dengan yang lainnya. Karena atom
sangat ringan, maka tidak dapat digunakan satuan gram dan kilogram untuk massa
atom dan harus dicari massa atom sebagai standar. Perbandingan massa atom
dengan satu macam atom standar disebut massa atom relatif. Pada mulanya
digunakan hidrogen, dipilih sebagai standar karena merupakan atom yang ringan .
Kemudian diganti dengan oksigen , karena dapat bersenyawa hampir dengan semua
unsur. Salah satu syarat massa standar adalah stabil dan murni, tetapi karena
oksigen terdapat dalam 3 isotop 0-16, 0-17, 0-18, akhirnya pada tahun 1960
ditetapkan C-12 sebagai standar dan C-12 ditetapkan mempunyai massa 12 sma, dengan
1 sma = 1,66 x 10-24 gram dan massa atom relatif tidak
memiliki satuan. Massa atom relatif sangat penting dalam ilmu kimia untuk
mengetahui sifat unsur dan senyawa. Ada 3 cara penentuan massa atom relatif ,
yaitu dengan hukum Dulong dan Petit, analisis Cannizzaro, dan Spektroskopi
massa (Syukri, 1999 : 33).
Atom adalah partikel sangat kecil dan
mempunyai beberapa pertikel sub atom yang disebut proton, neutron dan elektron.
Proton dan neutron merupakan bagian yang paling rapat, terletak ditengah atom disebut
inti. Elektron merupakan partikel yang sangat kecil dan ringan diluar inti.
Ruangan tempat kedudukam elektron disekitar ini dinamakan awan elektron.
Massa sebuah atom bergantung pada
jumlah elektron, proton, dan neutron yang dimilikinya. Atom adalah partikel
yang sangat kecil, sehingga kita tidak dapat menimbang massa sebuah atom
tunggal. Akan tetapi, kita dapat menentukan massa suatu atom dengan
membandingkannya terhadap atom lain. Dengan demikian, dibutuhkan suatu unsur
yang dapat dijadikan sebagai standar pembanding.
Massa atom relative dengan lambang
Ar adalah istilah modern sebagai pengganti istilah berat atom. Pada permulaan
abad ke-19 hidrogen digunakan sebagai unsur standard. Dalton menekankan bahwa
massa atom adalah sifat yang paling utama suatu unsur. Hydrogen adalah unsur
yang mempunyai nomor atom yang paling ringan dan massanya ditentukan sebagai
suatu satuan. Demikian pula valensi adalah kemampuan bersenyawa suatu unsur dan
hydrogen digunakan sebagai jumlah dasar skala (James
E. 1999)
Massa atom relatif sangat penting
dan menjadi prinsip yang paling mendasar dalam perhitungan kimia. Pengertian
massa atom relative (Ar) didalam ilmu kimia tidak dimaksudkan sebagai berat
sesungguhnya dari sebuah atom, sebab atom dan molekul mempunyai massa yang
sangat kecil. Dengan mengetahui massa atom relatif (Ar) unsur-unsur penyusun
senyawa, kita dapat menentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut.
Massa molar senyawa (dalam satuan gram) sama dengan massa molekul relatifnya
(dalam satuan amu). Sebagai contoh, massa molekul relatif air sebesar 18,016
sma. Dengan demikian, massa molar air adalah 18,016 gram. Hal ini berarti,
massa satu mol molekul air adalah sebesar 18,016 gram dan terdapat 6,022 x 1023
molekul air. Bila kita memiliki 54,048 gram air, maka akan setara dengan 54,048
gram / 18,016 (gram/mol) atau 3 mol molekul air. Jumlah molekul yang dimiliki
oleh 3 mol molekul air adalah 3 x 6,022 x 1023 molekul air (James
E. 1999).
a.
Hukum
Dulog dan Petit (1819)
Pada tahun 1819 dua orang Perancis
, seorang sarjana kimia , Piere Duolojg, dan seorang fisika, Alexis Petit
menemukan hunbungan antara kalor jenis unsur padat massa jenis atomnya. Ilmuwan
ini mengukur kalor jenis beberapa unsur.
Unsur-unsur logam hasil kali massa
atom relative dan kalor jenis kira-kira 26,8 j mol ¯¹ k¯¹
Massa atom relative x kalor jenis
b.
Metoda
Carnnizaro (1858)
Pada tahun 1858 Stainslao
Cannizaro, menggunakan gagasan Avogadro dalam menyusun cara yang dapat dipahami
benar untuk menghitung untuk berat atom unsur yang dapat membentuk senyawa
beberapa gas.
c.
Metoda
spektometri massa
Metoda ini merupakan cara yang
paling teliti dalam penentuan massa atom relative. Dengan metoda ini dapat
diperlukan dua data yaitu :
1) Kelimpahan
Isotop
2) Massa
isotop relative
Istilah
massa molar relatif mencakup massa molekul relative, massa unsur rumus relative
dan massa atom relative. Oleh karena itu, massa atom relative tidak mempunyai
satuan maka sering digunakan massa molar.
2.
Penentuan
Rumus Suatu hidrat
Air dapat berada
dalam keadaan bebas sebagai zat cair atau padat. Ada zat dalam air terikat
secara kimia dipermukaan. Sebagai contoh silika gel dan selilosa, dan ada zat
lain yang mengikat air membentuk Kristal hidrat. Misalnya CuSO4, 5H2O dan Na2SO4,
10H2O. Hidrat-hidrat ini adalah zat murni dengan rumus-rumus tertentu dan
stabil pada suhu tertentu serta kelembapan atmosfer. Garam hidrat ini dapat
kehilangan air dan membentuk garam hidrat. Pada percobaan ini akan ditentukan
jumlah air Kristal pada garam BaCl2.xH2O. Air kristal dapat
dihilangkan jika garam dipanaskan pada suhu 1000C. Dari berat hidrat
yang diketahui dan jumlah garam anhidrat yang terbentuk maka harga X dapat
dihitung. (Modul Praktikum Kimia Dasar :
2014)
Hidrat adalah
zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur
kristalnya, hidrat juga merupakan padatan yang tersusun oleh molekul senyawa
tertentu dan molekul air. Jumlah molekul air
biasanya tertentu dan terikat pada kation melalui atom oksigen (o) atau pada
amion atau species kaya electron melalui atom oksigen. Jika suatu senyawa
hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas
(menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas. Ada
macam-macam rumus yang dikenal dalam kimia. Pengolahan rumus menurut banyaknya
informasi yang dapat diberikan oleh rumus-rumus, yaitu :
a.
Rumus
empiris yaitu rumus yang menggunakan perangkat terkenal subskripsi bilangan
bulat untuk menyatakan banyak relative atom-atom tiap unsur yang ada dalam
suatu satuan rumus. Contohnya : NaCl, H2O, dan CH2.
b.
Rumus
molekul yaitu rumus yang menyatakan jumlah sebenarnya dari tiap jenis atom yang dijumpai dalam
sebuah molekul. Contohnya : H2O. Senyawa Hidrat adalah senyawa yang mengikat
molekul air. Molekul air yang terikat tersebut dinamakan molekul hidrat.
Berikut beberapa senyawa yang mengandung molekul hidrat. Cr2O7.3H2O (mengikat 3
molekul hidrat) (Joan
S. 1997).
D.
Alat
dan Bahan
1. Alat-alat
No
|
Nama Alat
|
Gambar Alat
|
Fungsi Alat
|
||
1.
|
Pembakar
Bunsen
(Kategori
II)
|
|
Berfungsi
untuk atau
memanaskan krus beserta isinya.
|
||
2.
|
Kaki Tiga
(Kategori I)
|
|
Berfungsi
sebagai penyangga dan tempat meletakkan segitiga perselin ketika melakukan
pembakaran krus.
|
||
3.
|
Desikator
(Kategori I)
|
|
Berfungsi
menurunkan suhu atau mendinginkan krus setelah melakukan pembakaran.
|
||
4.
|
Segitiga Perselin
(Kategori I)
|
|
Berfungsi
sebagai tempat mendudukkan krus. Krus diletakkan di atas segitiga perselin
pada saat dilakukan pembakaran.
|
||
5.
|
Krus
(Kategori I)
|
|
Berfungsi
sebagai wadah atau tempat memasukkan magnesium.
|
||
6.
|
Penjepit
krus / krustang
(Kategori
I)
|
|
Berfungsi
sebagai penjepit krus, pembuka tutup krus dan mengangkat krus yang panas
setelah melakukan pembakaran.
|
||
7.
|
Neraca
Analitik
(Kategori
II)
|
|
Berfungsi
untuk menimbang berat Magnesium dan Barium Klorida sebelum dan sesudah
dilakukan pembakaran, serta menimbang berat krus.
|
||
2. Bahan-bahan
No
|
Nama Bahan
|
Sifat Kimia
|
Sifat Fisik
|
1.
|
Pita Magnessium
(kategori khusus)
|
-
Dapat bereaksi
dengan air.
-
MgO + H2O
Mg(OH)2.
-
Tidak bereaksi
terhadap hidrogen.
|
-
Nomor atom =
12.
-
Memiliki titik
didih yang lebih besar dibandingkan dengan titik lelehnya.
|
2.
|
Kertas Lakmus
(kategori umum)
|
-
Kertas lakmus
merupakan alat ukur
pH
yang murah dan akurat.
|
-
Digunakan
untuk pengukuran pH.
|
3.
|
BaCL2
(kategori khusus)
|
-
Stabil dalam
udara kering.
-
Dapat bereaksi
dengan air dalam udara lembab.
-
Membentuk
Oksida atau Hidroksida.
|
-
Merupakan
logam putih perak.
-
Dapat ditempa
dan dilihat.
|
E.
Prosedur
Kerja
1. Ekperimen
I : Penentuan massa atom relatif Mg
Magnesium
|
-
Menimbang
krus kosong ± 0,1 gr
-
Menimbang 2 gr Magnesium
-
Memasukkan
2 gr Mg ke dalam krus kosong
-
Memanaskan
krus yang telah diisi 2 gr Mg di atas api pembakaran dengan menggunakan
segitiga perselin
-
Mendinginkan
krus setelah menjadi putih
-
Memberi
beberapa tetes air sampai uap yang keluar tidak membirukan kertas lakmus
-
Memijarkan
krus sampai beratnya konstan
-
Mendinginkan
krus
-
Berat Magnesium (Mg) menjadi
berkurang.
|
2. Ekperimen
II : Penentuan rumus suau hidrat
2
gr hidrat barium klorida
(BaCl2)
|
-
Menimbang
krus kosong ± 0,1 gr
-
Menimbang
2 gr BaCl2
-
Memasukkan
ke dalam krus
-
Mendinginkan
krus di udara.
-
Memanaskan
krus yang telah di isi 2 gr BaCl2
pada
api pembakar dengan bantuan segitiga perselin
-
Membesarkan
nyala pembesar api sehingga krus menjadi merah pijar selama lebih dari 20
menit, sampai beratnya konstan
-
Mendinginkan
krus di udara
-
Memasukkan
krus ke dalam desikator
-
Berat hidrat barium klorida (BaCl2)
menjadi berkurang
|
F.
Hasil
Pengamatan dan Perhitungan
1. Ekperimen
I : Penentuan massa atom relatif Mg
a. Pengamatan
1) Sebelum
pemijaran
Berat krus + Mg = 45,76 gr
Berat
Krus kosong = 45,66 gr (-)
Berat Magnesium = 0,1 gr misal (a)
2) Sesudah
pemijaran
Berat krus + Mg = 45,95 gr
Berat
krus kosong = 45,91 gr (-)
Berat magnesium = 0,04 gr
misal (b)
b. Perhitungan
Dik : a. Berat Mg
sebelum pemijaran = 0,1 gr
b. Berat Mg setelah
pemijaran = 0,04 gr
Dit : Ar Mg = .........
?
Penye :
Rumus Ar Mg = 32 x a Rumus c = Ia – bI
2 x c =
0,1 – 0,04
= 32 x 0,1 = 0,06
2 x 0,06
= 3,2
0,12
= 26,6 gr
2. Ekperimen
II : Penetuan rumus suatu hidrat
a. Pengamatan
1) Sebelum
pemijaran
Berat krus + BaCl = 45,76 gr
Berat
krus kosong = 45,66 gr
(-)
Berat BaCl = 0,1 gr
misal (a)
2) Sesudah
pemijaran
Berat krus + BaCl = 45,95 gr
Berat
krus kosong = 45,91 gr (-)
Berat BaCl
= 0,04 gr
misal (b)
b. Perhitungan
Dik : a. B erat BaCl
sebelum pemijaran = 0,1 gr
b. Berat BaCl setelah pemijaran = 0,04 gr
Dit : Rumus hidrat = ......... ?
Penye :
Rumus Ar Mg = 32 x a Rumus c = Ia – bI
2 x c = 0,1 – 0,04
= 32 x 0,1 = 0,06
2 x 0,06
= 3,2
0,12
= 26,6 gr
G.
Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan
a) Ekperimen
I : Penentuan massa atom relatif unsur
Soal !!!
1. Apa
gunanya penambahan air ?
2. Dengan
menggunakan pengertian massa ekuivalen, hitung massa atom relatif Mg tanpa
menggunakan persamaan reaksi ?
Jawaban
:
1. Air
diteteskan pada Mg yang telah dipijarkan, hal ini bertujuan untuk mengeluarkan
uap air yang keluar sebagai indicator pada kertas lakmus. Selain itu, secara
singkat kata berguna untuk mengetahui uap agar tidak memerahkan lakmus.
2. Ar
= massa ekuivalen x valensi
Ar (kira-kira) =
Valensi =
Ar = massa ekivalen x valensi
= 78,249
b) Ekperimen
II : Penentuan rumus suatu hidrat
Soal !!!
1. Apa
sebabnya krus tersebut harus ditutup ?
2. Jika
setelah pemijaran, krus dibiarkan terbuka sehingga isinya kena udara, maka
beratnya akan kembali seperti semula, apa sebabnya ?
3. Apa
yang dinamakan anhidrat dan higraskopis ?
Jawaban :
1. Karena apabila krus dibiarkan
terbuka maka isinya akan terkontaminasi dengan udara dan beratnya akan kembali
seperti semula.
2. Sebabnya yaitu uapnya keluar setelah
diberikan beberapa tetes air, udara yang masuk bersamaan dengan Mg ke dalam
krus dalam proses pemijaran terjadi reaksi antara magnesium dengan oksigen.
3. Anhidrat merupakan suatu istilah
umum, sebuah substansi jika tidak mgandung air, sedangkan higraskopis adalah
kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui
absorbs atau adsorpsi.
H.
Pembahasan
1.
Penentuan
Massa Atom Relatif Mg
Dalam
praktikum ini, pertama-tama yang kami lakukan adalah kami menimbang krus kosong
beserta penutupnya dan menghasilkan berat krus setelah ditimbang adalah 45,66
gr. Disisi lain krus yang berisi magnesium ditimbang dengan menggunakan neraca
analitik menghasilkan berat sebesar 45,76 gr. Tujuan kami menimbang krus kosong
yaitu untuk mengetahui ketelitian dari krus tersebut dan menimbang magnesium
(Mg) yang akan kami cari adalah massa atom relatifnya. Krus disini berfungsi
sebagai tempat untuk melakukan pemisahan magnesium, kemudian krus yang berisi
magnesium tadi dipanaskan dengan menggunakan alat kaki tiga dan segitiga
perselin diatas api pembakar. Segitiga perselin berfungsi sebagai penyangga
krus dan diletakkan diatas kaki tiga agar tidak mudah jatuh, dan tepat berada
diatas api pembakar, menunggu sampai 30
menit sampai magnesium berubah menjadi berwarna putih.
Apabila
magnesium menjadi warna putih, yang menyebabkan pita magnesium menjadi warna putih adalah titk leleh dan tingkat
oksidasi yang tinggi serta sifat diantara suhu 1000 sehinggamudah
terbakar. Setelah itu krus diangkat dan didinginkan sampai krus tersebut tidak
terlalu panas dan dimasukkan kedalam eksikator. Setelah krus tersebut dingin
kami mengeluarkan dari dalam eksikator,kemudian kami menimbang kembali dengan neraca analitik sehinngga
manghasilkan berat 49.0213, dan krus kosong menghasilkan berat 48,9922. Jadi
berat krus sebelum pemijaran lebih kecil dari pada berat krus setelah pemijar.
2.
Penentuan
rumus suatu hidrat
Pertama-tama krus kosong ditimbang beserta penutupnya dan
menghasilkan berat sebesar 44 gr. Selain itu barium klorida ditimbang seberat 2
gr, kemudian BaCl tersebut dimasukan kedalam krus yang ditimbang tadi.
Selanjutnya krus tersebut dipanaskan diatas pembakar dengan menggunakan kaki
tiga dan segitiga perselin selama lebih dari 30 menit. Setelah mencapai waktu
tesebut krus diangkat dan diangin-angikan sampai dingin, setelah itu krus yang
telah dingin tadi dimasukan kedalam eksikator untuk mengetahui berat konstan
dari krus tersebut dan menghasilkan berat sebesar 46,3427 gr. Kemudian langkah
terakhir kami menimbang ulang krus yang tadi dengan BaCl dikeluarkan dari krus
tersebut dan mengahasilkan berat sebesar 44,6129 gr. Dalam percobaan ini kami
mengetahui bahwa berat dari BaCl mengalami penurunan, yang dimana sebelum
pemijaran berat BaCl sebesar 2 gr setelah melewati proses pemijaran beratnya
berkurang menjadi 1,7298 gr.
I.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa suatu
bahan Mg dan BaCl2 setelah dilakukan pemijaran massa atom relatif
yang terdapat 45,07 gr dan secara teoritis bahwa massa atom relatif Mg adalah
24 gr yang didapat dari ekperimen lebih besar dari pada massa atom relatif Mg
secara teoritis.
Bahan
Mg dan BaCl2 setelah dilakukan pemijaran ternyata sangat berpengaruh
terhadap berat bahan. Sebelum melakukan pemijaran berat bahan masih memiliki
berat sekian, namun setelah melakukan pemijaran selam waktu yang ditentukan
berat bahan berubah. Dalam perubahan bahan tidak menunjukan secara cepat
perubahannya. Setelah melakukan praktikum kedua, dapat menyelesaikan rumus
suatu hidrat yang diperoleh dari ekperimen dengan prosedur-prosedur yang ada.
J.
Kemungkinan
kesalahan yang dilakukan
1. Kurangnya
ketepatan waktu dalam memanaskan senyawa.
2. Kurangnya
ketelitian dalam mereaksikan suatu unsur.
3. Kurangnya
keterampilan dalam menggunakan alat ukur untuk menimbang suatu senyawa
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur.
Jakarta : Binapura Aksara.
Chang, Raymond. 2004. Kimia
Dasar. Jakarta : Erlangga.
Fessenden, Joan S.
1997. Dasar – Dasar Kimia. Jakarta : Binapura Aksara.
H.
Sugiarto, kristian. 2004. Kimia anorganik.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/menentukan-rumus-kimia-hidrat/ Online (diakses pada tanggal 19 November 2014
pukul 20.00 WITA)
JurnalPdf. 2012. Menentukan Rumus Suatu Hidrat. Dapat
di akses di http://jurnalpdf.info/pdf/menentukan-rumus-suatu-hidrat.html (diakses pada tanggal 19 November 2014 pukul 19.45 wita)
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip
Kimia Modern. Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Syukri. 1999.kimia dasar 1. Bandung: ITB
Team
Teaching Kimia Dasar 1. 2014. Modul Praktikum.
Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar